Buku Pedoman FMIPA sudah dapat diambil oleh Mahasiswa Baru Strata I Tahun 2017 di Bagian Akademik FMIPA UNAND pada jam kerja, mulai hari ini.
Hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2017 telah diadakan upacara Penyerahan Ijazah kepada 206 orang wisudawan/ti Program Sarjana, 18 orang Program Magister dan 14 orang Program Doktor, Wisuda III Tahun 2017 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas. Penyerahan ijazah ini merupakan acara lanjutan dari prosesi Wisuda III tahun 2017 tingkat Universitas , sedangkan untuk Program Pascasarjana, Spesialis dan Program Doktor telah dilaksanakan pelantikannya pada hari sebelumnya (Jum’at, 25 Agustus 2017).
Acara penyerahan ijazah ini dipimpin oleh Dekan Prof. Dr. Mansyurdin, MS, di dampingi oleh senat, wakil dekan serta pimpinan jurusan, juga dihadiri perwakilan orang tua wisudawan/ti, Pengurus Ikatan Alumni FMIPA Unand serta para tamu undangan. Penyerahan ijazah dan pemindahan jambul dilakukan langsung oleh Dekan yang didampingi oleh Wakil Dekan, senat dan Ketua Jurusan.
Dalam sambutannya Dekan mengucapkan selamat kepada wisudawan/ti dan menyampaikan bahwa Lulusan FMIPA periode Wisuda III sudah mengalami peningkatan IPK lulusan dari periode sebelumnya, untuk Program Sarjana IPK tertinggi 3.81, Program Magister IPK 4.00 dan Program Doktor IPK 4.00. Untuk masa studi tercepat 3 tahun 8 bulan untuk Program Sarjana, Program Magister 1 tahun 11 bulan dan 2 tahun 10 bulan untuk Program Doktor. Dan FMIPA masih merupakan satu-satunya Fakultas yang sudah langsung menyerahkan Ijasah pada acara Penyerahan Ijasah ini.
Lulusan terbaik Fakultas untuk Wisuda Periode III kali ini untuk Program Sarjana Salmi Seprianti dengan IPK 3.81 dari jurusan Kimia, Program Magister Siti Zulaiha dengan IPK 4.00 dari jurusan Kimia dan Program Doktor Rahmayeni dengan IPK 4.00 juga dari jurusan Kimia Tidak lupa penyerahan penghargaan juga diberikan kepada 18 orang bintang aktivis kampus FMIPA-Unand.
PENGARUH PEMBANGUNAN PESISIR PANTAI TERHADAP KEPADATAN DAN DISTRIBUSI Telescopium telescopium DI EKOSISTEM MANGROVE PANTAI MAILEPPET, SIBERUT SELATAN, KEPULAUAN MENTAWAI
Telescopium telescopium merupakan salah satu hewan moluska dari kelas gastropoda yang ditemukan di ekosistem mangrove salah satunya Ekosistem mangrove di Siberut Selatan. Ekosistem tersebut merupakan wilayah yang dilindungi dan telah terjadi kerusakan akibat eksploitasi serta pembangunan kawasan pesisir pantai seperti pelabuhan, jalan dan permukiman. Untuk itu, telah dilakukan penelitian tentang kepadatan dan distribusi T. telescopium di Pantai Maileppet sejak Januari sampai Mei 2017 untuk upaya konservasi keong bakau teresebut dan mempertahankan salah satu sumber makan masyarakat Mentawai. Pengambilan sampel sebanyak 10 stasiun dengan menggunakan petak kuadrat 1 x 1 m2 dan dilakukan pengukuran faktor lingkungan. Hasil menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi terdapat di stasiun 1 yaitu 36,67 ind/m2 dan yang terendah terdapat di stasiun 6 yaitu 0,33 ind/m2. Kepadatan antar stasiun umumnya adalah berbeda nyata. Disribusi T. telescopium adalah mengelompok dan dipengaruhi oleh substrat dan bahan organik substrat. Data yang dihasilkan dapat digunakan sebagai acuan pelestarian keong ini dan perencanaan konservasi ekosistem mangrove di pesisir.
Penelitian ini dilakukan oleh tim jurusan Biologi yaitu Clara Sinar Mauli Siboro, Sonia Mardhatillah, Annisa Darmis dan Diki Lois Fernando yang dibimbing oleh Dr. Jabang Nurdin
Diantara 109 tim UNAND yang lolos PKM didanai DIKTI 2017, 6 tim diantaranya lolos PIMNAS 2017, salah satunya adalah tim Jurusan Kimia yaitu Hazanita Jumiaty, Mechy Rezita Wahyuni dan Lisa Julia yang dibimbing oleh Prof. Dr. Safni, M.Eng. Penelitian yang mengantarkan jurusan Kimia ke Tingkat Nasional tersebut adalah "Degrasi Zat Warna Eriochrome Black-T secara fotolisis Dengan Menggunakan Katalis C-N-Codopet TiO2".
Penelitian ini bertema penyelamatan lingkungan, khususnya lingkungan perairan yang terkontaminasi oleh zat warna Eriochrome Black-T (EBT) yang dihasilkan oleh industri tekstil.
Metoda yang dilakukan untuk mengatasinya sangatlah sederhana, cepat dan efisien yaitu hanya dengan menggunakan 3 jenis lampu yaitu lampu UV (panjang gelombang sinar 254 nm), lampu UV (panjang gelombang sinar 365 nm), lampu sinar tampak.
Dalam penelitian ini digunakan katalis yang disintesis sendiri menggunakan arang tempurung kelapa dengan pelarut yang ramah lingkungan yaitu air.