Padang, 30 Juli 2025 — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Andalas kembali menyelenggarakan agenda ilmiah bulanan MIPA Academic Talk (MAT) Series ke-19 pada Rabu, 30 Juli 2025, pukul 09.00–11.00 WIB secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini merupakan program rutin FMIPA UNAND yang menghadirkan topik berbeda setiap bulannya sesuai bidang keilmuan dari masing-masing departemen.
Pada edisi kali ini merupakan bagian dari LUSTRUM 14 FMIPA Universitas Andalas yang menghadirkan nara sumber dari Luar Negri yaitu Prof. Mohammad Mansoob Khan, Ph.D dengan topik “Plants: Tools for Fabricating Nanomaterial” . Professor Mansoob merupakan Profesor Kimia Anorganik dan Nanoteknologi dari Universiti Brunei Darussalam. Acara ini dipandu oleh moderator Dr. Diana Vanda Wellia, dosen Departemen Kimia FMIPA UNAND.
Dekan FMIPA UNAND, Prof. Dr. Mai Efdi, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dan menyampaikan apresiasi kepada narasumber, panitia, serta seluruh peserta yang hadir dalam forum ilmiah tersebut. Ia menyebut bahwa alam, khususnya tumbuhan, telah lama menjadi guru dalam ilmu pengetahuan, dan kini melalui pendekatan ilmiah, manusia dapat menggali lebih jauh potensi tumbuhan untuk menghasilkan partikel dengan manfaat luas, mulai dari bidang medis, energi, hingga elektronik. Menurutnya, forum seperti MAT Series ini memegang peranan penting sebagai wadah pertukaran ide, diskusi kritis, dan kolaborasi antara peneliti, akademisi, serta mahasiswa lintas bidang. Ia juga berharap kegiatan ini mampu menjadi inspirasi bagi pengembangan riset-riset unggulan di lingkungan FMIPA. Di akhir sambutan, Prof. Mai menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada panitia pelaksana serta ucapan terima kasih kepada Prof. Mansoob Khan atas kesediaannya berbagi ilmu dan pengalaman.
Dalam sesi pemaparan materi, Prof. Mansoob Khan menjelaskan bahwa berbagai tumbuhan seperti Costus woodsonii, Ziziphus mauritiana, Stachytarpheta jamaicensis, Melastoma malabathricum, Tradescantia spathacea, dan Pometia pinnata telah berhasil dimanfaatkan untuk mensintesis logam oksida seperti ZnO, SnO₂, dan CeO₂. Material tersebut kemudian didoping dengan berbagai jenis logam seperti Mg, Cu, Ni, Co, dan Zr, bahkan dilakukan co-doping untuk meningkatkan aktivitasnya di bawah cahaya tampak. Berbagai logam oksida yang dihasilkan kemudian diuji dalam aplikasi antibakteri, antioksidan, serta fotokatalis.
Proses sintesis ini menggunakan metode green synthesis yang ramah lingkungan, yaitu memanfaatkan ekstrak daun dalam air sebagai pelarut, dilakukan pada suhu ruang dan tekanan atmosfer, tanpa bahan kimia berbahaya, serta tidak menghasilkan limbah toksik. Metode ini terbukti sederhana, ekonomis, biokompatibel, dan mendukung prinsip keberlanjutan. Selain itu, nanopartikel logam mulia seperti AgNPs dan AuNPs juga berhasil disintesis untuk berbagai aplikasi lainnya.
Acara ini dihadiri oleh 75 peserta dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, serta akademisi dari universitas dalam dan luar negeri. Sesi diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab yang interaktif, disusul dengan pemberian sertifikat kepada narasumber dan moderator, serta sesi foto bersama sebagai penutup kegiatan.
Melalui MAT Series ini, FMIPA UNAND terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ilmu pengetahuan yang relevan, kolaboratif, dan berdampak global.
Padang — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Andalas (Unand) telah menyelenggarakan sesi penting dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) periode 2025-2029. Diskusi krusial dalam format Focus Group Discussion (FGD) ini dilaksanakan pada Sabtu, 19 Juli 2025, melalui platform daring Zoom Meeting, mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB, dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan.
Wakil Dekan I FMIPA Unand, Prof. Dr. Admi Nazra, dalam sambutannya menjelaskan bahwa FGD ini merupakan bagian integral dari proses penyempurnaan Renstra yang telah disusun bersama tim. Penyusunan Renstra ini didasarkan pada analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), tinjauan internal dan eksternal, serta disinkronkan dengan Renstra Unand sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH). Prof. Admi memaparkan visi FMIPA UNAND: "Menjadi fakultas unggulan yang berkelas dunia tahun 2045 dalam inovasi ilmu dasar dan pengelolaan sumber daya alam tropis, melalui kolaborasi global dan kontribusi nyata bagi masyarakat dan industri."
Visi tersebut ditopang oleh lima misi utama, yakni menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas; mengembangkan penelitian dasar dan terapan yang inovatif dalam bidang ilmu dasar dan pengelolaan sumber daya alam tropis; melaksanakan pengabdian berdasarkan hasil riset dan potensi lokal; mewujudkan tata kelola profesional; serta meningkatkan jejaring kerja sama strategis. Selain itu, FMIPA Unand juga menetapkan tujuh tujuan strategis yang mencakup: menghasilkan lulusan unggul, meningkatkan layanan pendidikan, mengembangkan riset inovatif, meningkatkan hilirisasi penelitian, mewujudkan tata kelola modern, meningkatkan kerja sama akademik, dan mengembangkan unit usaha akademik.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Admi juga merincikan sembilan arah kebijakan umum FMIPA Unand. Kebijakan ini meliputi penguatan kurikulum OBE-MBKM, penguatan riset unggulan dan hilirisasi, modernisasi sarana dan laboratorium, transformasi tata kelola berbasis digital dan akuntabel, penguatan SDM akademik dan tenaga kependidikan, internasionalisasi dan kolaborasi strategis, transformasi aktivitas kemahasiswaan dan pembentukan karakter, diversifikasi pendanaan dan pengembangan unit usaha, serta peningkatan daya saing lulusan dan keterlibatan alumni.
Prof. Admi menegaskan bahwa dalam merancang arah pengembangan fakultas untuk lima tahun ke depan, masukan dari pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal yang terhimpun melalui FGD sangatlah diperlukan agar tetap relevan dengan tantangan global dan kebutuhan dunia kerja.
Oleh karena itu, FMIPA UNAND secara khusus mengundang sejumlah pakar, perwakilan asosiasi keilmuan, pengguna lulusan dari berbagai industri, serta perwakilan alumni untuk memberikan pandangan dan masukan berharga. Para narasumber dan tamu penting yang hadir dalam FGD ini antara lain: Prof. Ir. Wahyu Srigutomo, S.Si., M.Si., Ph.D dari Physical Society of Indonesia (PSI) selaku Ketua PSI dan Dosen Fisika ITB dan; Prof. Drs. Dafik, M.Sc, Ph.D. dari Indo MS selaku Presiden IndoMS dan Dekan FMIPA Universitas Jember; dan Dr. Muhammad Yudhistira Azis, S.Si., M.Si dari Himpunan Kimia Indonesia (HKI) selaku Ketua HKI Jawa Barat dan Banten serta Dosen Kimia ITB.
Turut hadir pula perwakilan dari pengguna lulusan dan alumni seperti Dr. Suaidi Ahadi, ST, MT (Kepala Sub Bidang Analisis Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG); Wahono, M.Si dari PT Elokarsa Utama; Dytta, S.Si dari BPOM di Aceh Tengah (Alumni); serta Dr. Rita Diana dari BPS Sumbar (Pengguna Lulusan dan Alumni). Dari kalangan alumni, hadir Hery Yusamandra S.Si. (Ketua Ikatan Alumni Biologi, Ikabio Jabodetabek); Kolonel Bakamla Dr. Budhi Yuzerman, MAP, MTr. (Opsla - Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi, Direktorat Operasi Laut Bakamla RI); dan Syafiq Ammari, S.Si dari Sankei Co. Ltd.
FGD ini diharapkan dapat menghasilkan Renstra yang lebih komprehensif, relevan dengan kebutuhan terkini, dan mampu membangun sinergi serta kolaborasi jangka panjang dengan mitra strategis. FMIPA UNAND berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi nyata bagi masyarakat dan industri, sesuai dengan visi besarnya.
Note: Video rekaman FGD bisa diakses pada tautan berikut: https://drive.google.com/file/d/1QifUsC3cTRAM-EJzPSDVarZ4GKwTlSE4/view?usp=drive_link
Padang — Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Andalas kembali menggelar agenda rutin bulanan bertajuk MIPA Academic Talk Series (MATS) edisi ke-18 pada Rabu, 16 Juli 2025. Acara ini dilangsungkan secara hybrid mulai pukul 10.00 hingga 12.00 WIB dari Ruang Sidang Dekanat Lantai 2 FMIPA UNAND, serta disiarkan langsung melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube resmi FMIPA UNAND.
Topik yang diangkat kali ini adalah "Misteri Kuantum dan Kegunaannya pada Teknologi Kuantum", menghadirkan narasumber Dr. Agng Budiyono, peneliti dari Pusat Penelitian Fisika Kuantum, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara ini dimoderatori oleh Trengginas Eka Putra, M.Si., dosen Fisika FMIPA UNAND.
Wakil Dekan I FMIPA UNAND, Prof. Dr. Admi Nazra, dalam sambutan pembuka menyampaikan apresiasinya kepada narasumber dan panitia, khususnya Keluarga Mahasiswa Pascasarjana FMIPA yang telah secara konsisten menyelenggarakan seri diskusi ini. “Mudah-mudahan acara ini bisa menambah pengetahuan kita selaku dosen, peneliti, dan juga mahasiswa. Terima kasih kepada narasumber dan panitia. Semoga banyak pencerahan baru sehingga ada penelitian baru,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Dr. Agung Budiyono menekankan bahwa teknologi kuantum tengah memasuki babak baru dalam dunia sains dan teknologi, yang digadang-gadang akan merevolusi cara manusia hidup sebagaimana revolusi digital. “Quantum is coming,” tegasnya, seraya menjelaskan bahwa kesiapan menghadapi era kuantum harus dimulai dari penguatan sumber daya manusia, infrastruktur, serta ekosistem yang mendukung.
Beliau juga menyinggung pentingnya membangun ketahanan kuantum, agar tidak terlalu bergantung pada negara-negara maju (Global North). Sebagai langkah nyata, BRIN kini tengah membangun laboratorium kuantum dan mengembangkan beberapa teknologi utama seperti quantum sensing (NV center), quantum number generator, serta quantum cryptography.
Acara yang dihadiri oleh 112 peserta ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan foto bersama. Antusiasme peserta mencerminkan tingginya minat terhadap isu-isu mutakhir di bidang sains, khususnya teknologi kuantum yang potensial menjadi fondasi peradaban masa depan.
Padang, 5 Juni 2025 — Sebanyak 67 wisudawan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Andalas resmi dikukuhkan dalam Wisuda Periode III yang digelar di Plaza FMIPA pada Sabtu, 5 Juni 2025. Prosesi sakral ini menjadi momen penuh kebanggaan, tak hanya bagi para lulusan tetapi juga keluarga, dosen, serta seluruh sivitas akademika yang turut hadir menyaksikan penyerahan gelar dari jenjang sarjana hingga doktoral. Dalam kesempatan ini, FMIPA meluluskan 12 orang dari Program Studi Sarjana Kimia, 4 dari Magister Kimia, 13 Sarjana Matematika, 15 Sarjana Fisika, 2 Magister Fisika, 18 Sarjana Biologi, 2 Magister Biologi, serta 1 lulusan dari Program Doktoral Biologi.
Beberapa nama mencuat sebagai lulusan terbaik, mencerminkan dedikasi dan ketekunan luar biasa selama masa studi. Muhammad Ananda Riskillah dari Program Studi Fisika berhasil menyelesaikan studinya dalam 3 tahun 7 bulan dengan IPK 3,90, sementara Elzam Naufal Zulfikri dari Biologi juga lulus dengan IPK yang sama dalam waktu 3 tahun 11 bulan. Dari Kimia, Sarah Salsabilah mencatat IPK 3,85, dan Annisa Ramadhani dari Matematika menyusul dengan IPK 3,82. Dari jenjang magister, Zikkra Audina dari Biologi tampil gemilang sebagai lulusan terbaik dengan IPK hampir sempurna, yakni 3,99 dalam masa studi 1 tahun 10 bulan.
Selain prestasi akademik, semangat organisasi dan kontribusi sosial juga diakui melalui penghargaan Bintang Aktivis Berprestasi yang diberikan kepada Elzam Naufal Zulfikri, Salsabila Amara Dika, dan Fathrissa Amal Syifa dari Biologi, serta Hanif Haidar, Fidhiya M. Syafitri, dan Sarah Salsabilah dari Kimia. Mereka adalah wujud mahasiswa yang tak hanya unggul secara akademik, namun juga aktif dan berdampak bagi lingkungan sekitarnya.
Dalam pidatonya sebagai perwakilan wisudawan, Elzam Naufal Zulfikri mengajak rekan-rekannya untuk terus menjunjung nama FMIPA Unand dengan rasa bangga. Ia menyampaikan bahwa perjuangan selama bertahun-tahun di kampus bukanlah akhir, tetapi awal dari babak baru kehidupan. “Selamat kepada kita, pejuang sains. Untuk teman-teman, ingatlah Allah dalam setiap situasi. Allah akan memberikan jalan terbaik untuk hamba-Nya. Jangan menyerah jika terjatuh, tapi bangkitlah untuk menghabisi jatah kegagalanmu,” serunya penuh semangat.
Sementara itu, perwakilan Ikatan Alumni FMIPA UNAND, Sutan Rusman, S.Si., dalam sambutannya mengajak para lulusan untuk melihat tantangan dunia saat ini sebagai peluang untuk berkarya. Ia menyoroti kondisi global yang sedang tidak menentu, mulai dari perlambatan ekonomi, meningkatnya angka pengangguran, hingga konflik geopolitik yang terus berlangsung. “Namun ini menjadi peluang untuk kita bersama, melihat hal itu dari sisi positif. Tanpa sains dan teknologi, dunia tidak akan berkembang secepat ini. Terima kasih kepada FMIPA UNAND dan jajarannya, khususnya kepada orang tua. Semoga para wisudawan tetap optimis menghadapi kehidupan. Menciptakan manusia berkarakter unggul itu butuh proses, salah satunya melalui pendidikan tinggi ini,” ujar beliau.
Dekan FMIPA Universitas Andalas, Prof. Dr. Mai Efdi, dalam pidato penutupnya memberikan pesan yang menggarisbawahi pentingnya kesiapan menghadapi dunia kerja yang kini tak lagi hanya bergantung pada teori dan konsep. “Dunia kerja tidak membutuhkan konsep dan teori semata, tapi usaha dan softskill seperti berpikir kritis, bekerja sama, kepemimpinan, serta kematangan dan ketangguhan mental. Ini adalah modal utama menghadapi kondisi yang serba tidak pasti saat ini,” terang beliau. Ia juga menekankan pentingnya menjadi pembelajar seumur hidup dan membangun kepercayaan diri dengan integritas, sambil terus mengasah kemampuan mendengarkan, memecahkan masalah, dan bekerja dalam tim.
Acara wisuda ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara para wisudawan, orang tua, dosen, staf, dan alumni. Sebuah momen penuh haru yang menjadi simbol perpisahan sekaligus awal dari perjalanan baru para lulusan FMIPA UNAND — generasi ilmuwan muda yang siap berkarya dan mengabdi untuk masa depan bangsa.