Acara diawali dengan pembukaan oleh Dekan FMIPA sekaligus narasumber yaitu Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng. Dalam pidatonya, Guru Besar Bidang Kimia Material ini menyampaikan bahwa UNAND merupakan satu-satunya universitas di Pulau Sumatra yang masuk dalam kategori liga I dimana tersedia 700 kuota usulan proposal PKM khusus untuk mahasiswa UNAND yang dapat dikompetisikan di tingkat nasional. FMIPA telah sejak lama memiliki tradisi sebagai fakultas dengan jumlah usulan proposal PKM terbanyak dan jumlah proposal yang berhasil didanai terbanyak se-UNAND. Kendati demikian, menurutnya, perolehan medali oleh mahasiswa FMIPA pada puncak kompetisi di PIMNAS masih belum maksimal. Tahun lalu, misalnya, hanya satu tim mahasiswa dari FMIPA yang meraih juara di PIMNAS. Oleh sebab itu, target FMIPA berikutnya adalah mendominasi perolehan medali yang diupayakan melalui persiapan-persiapan secara maksimal termasuk dengan menyelenggarakan workshop PKM ini.
Narasumber Dr. Eng. Muhammad Ilhamdi Rusydi, S.T., M.T. secara sistematis memaparkan kunci-kunci utama yang menjadi penentu kesuksesan tim PKM untuk menjuarai kompetisi di tingkat nasional. Menurut pakar robot dengan segudang penghargaan ini, kinerja dan komitmen setiap anggota tim dalam mempersiapkan dan menggarap proyek PKMnya sangat dibutuhkan untuk dapat lolos ke ajang PIMNAS. Selain itu, mahasiswa dan dosen pembimbing harus benar-benar memperhitungkan semua poin yang menjadi penilaian dalam setiap tahapan seleksi mulai dari keunikan ide, komposisi anggota tim dan kualitas laporan hingga ketercapaian luaran-luaran yang dijanjikan. Selanjutnya, menurut Doktor lulusan Gifu University ini, mental juara dan kecakapan berkomunikasi dari semua anggota tim PKM harus dibentuk dengan sebaik-baiknya.
Adapun Prof. Dr. Dahelmi, MS secara khusus mengupas kriteria-kriteria penting dari aspek struktur dan format usulan proposal dan laporan PKM yang berpotensi menjadi juara di kompetisi nasional. Menurut pakar bidang kajian Kupu-Kupu Indonesia ini, kesempurnaan penulisan proposal dan laporan proyek PKM hanya akan dapat dicapai dengan mencermati secara komprehensif semua detail format sesuai panduan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan setiap tahunnya. Selain itu, ketuntasan dalam penggarapan proyek PKM dan kualitas luaran kegiatan juga harus menjadi fokus bagi para pemburu medali di PIMNAS. Guru besar Jurusan Biologi ini juga menekankan bahwa peran dosen pembimbing adalah aspek lainnya yang tidak boleh diabaikan.
Pada sesi akhir, juara favorit PIMNAS dalam kategori proyek penelitian, Thiwi Briliana Khairani, menceritakan bagaimana pengalamannya dalam menjalani semua fase seleksi PKM hingga bertarung di PIMNAS tahun 2020 lalu. Menurutnya, kesiapan dari aspek mental dan pemahaman keilmuwan menjadi penopang utama keberhasilan timnya hingga sukses menjadi juara. Mahasiswi Jurusan Kimia ini menyampaikan bahwa rasa percaya diri dan kebanggan atas kualitas dan keunikan hasil temuan yang diusung di kompetisi dapat secara efektif membawa timnya mengungguli mahasiswa-mahasiswa dari universitas ternama lainnya di Indonesia.
Acara Workshop diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada para narasumber sekaligus pidato penutupan oleh Wakil Dekan III FMIPA UNAND Dr. Jenizon, M.Si. Sebagai representasi dari pihak pimpinan, ia berharap bahwasanya penyelenggaraan kegiatan ini menjadi momen pencerahan dan penyemangat bagi mahasiswa dan para dosen dalam mewujudkan cita-cita FMIPA UNAND untuk mendominasi perolehan medali di kompetisi nasional berikutnya. (PS)