Kamis, 29 Juli 2021 08:27

Workshop Pemahaman dan Implementasi SPMI dan IAPS 4.0

Rate this item
(1 Vote)

(Padang - Fakultas MIPA) Fakultas MIPA Universitas Andalas menyelenggarakan Workshop Sehari tentang Pemahaman dan Implementasi SPMI dan IAPS 4.0 pada hari Rabu 28 Juli 2021 secara online melalui aplikasi Zoom. Hadir sebagai pemateri pada workshop ini adalah Dr. techn. Marzuki, dosen Jurusan Fisika Universitas Andalas yang sangat berpengalaman sebagai asesor BAN-PT.  

Dekan Fakultas MIPA Prof. Dr. Syukri Arif dalam sambutannya mengatakan bahwa workshop ini diadakan untuk menyamakan pemahaman  terhadap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang selaras dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) terutama dari BAN-PT yang telah mengeluarkan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0. Prof. Syukri mengingatkan agar nilai akreditasi jangan menjadi tujuan dalam melakukan penjamianan mutu pendidikan tinggi. “Akreditasi hendaknya hanya menjadi alat, bukan tujuan. Tujuan kita adalah bagaimana kita bisa selalu mengimplementasikan semua yang kita tuliskan di instrumen penilaian tersebut sehingga continuous quality improvement dapat terus berjalan”, tambah beliau.

Dalam paparan awalnya, Dr. techn. Marzuki menyampaikan bahwa penetapan penjaminan mutu bagi seluruh Perguruan Tinggi melalui Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) diatur berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. SPM Dikti ini meliputi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau yang lebih dikenal dengan akreditasi.

Asesor BAN-PT ini menambahkan bahwa SPMI bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, dalam rangka mewujudkan visi serta memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan. Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui SPMI, pada gilirannya akan diakreditasi melalui sistem penjaminan mutu Eksternal (SPME) oleh BAN-PT atau lembaga lainnya secara eksternal. Dengan demikian objektifitas penilaian terhadap pemeliharaan dan peningkatan mutu akademik di suatu perguruan tinggi dapat diwujudkan.

Senada dengan yang disampaikan dekan saat sambutan, Dr. techn. Marzuki juga mengingatkan bahwa kebanyakan perguruan tinggi lebih mementingkan akreditasi atau SPME daripada SPMI.  Beliau menekankan proses SPMI dan SPME ini pada hakikatnya adalah untuk menumbuhkan dan mengembangan budaya mutu di lingkungan institusi. “Jika prodi atau Perguruan Tinggi hanya fokus pada pencapaian nilai akreditasi tanpa memperhatikan sistem penjaminan mutu itu sendiri, maka budaya mutu yang meliputi pola pikir, pola sikap, dan pola prilaku akan sulit terbangun di institusi tersebut”, demikian beliau menambahkan.

Pada sesi selanjutnya, Dr. techn. Marzuki menjelaskan strategi dan implementasi penyusunan dokumen akreditasi program studi yang mengacu pada instrumen baru BAN-PT atau yang biasa dikenal dengan nama IAPS 4.0. Beliau menyampaikan bahwa ada empat prasyarat yang mesti terpenuhi agar sukses dalam mengimplementasikan IAPS 4.0, yaitu (1) memiliki standar yang ditetapkan PT dan melampaui standar nasional Dikti, (2) memiliki SPMI yag bagus, (3) memiliki tracer study dan tingkat kepuasan pengguna yang terlembaga (bukan ad-hoc), dan (4) memiliki sistem informasi manajemen yang baik. “Jika pada instrumen lama penilaian input-proses lebih dominan daripada output-outcome, maka pada instrumen baru ini terjadi perubahan paradigma dimana penilaian input-proses dan output-outcome relatif lebih seimbang,”  jelas beliau.

Workshop sehari ini dihadiri oleh pimpinan fakultas dan jurusan serta tim BAPEM dan GKM dari setiap jurusan di lingkungan Fakultas MIPA Universitas Andalas dan dipandu langsung jalannya oleh Dr. Mahdhivan Syafwan selaku Wakil Dekan I Fakultas MIPA. [Alid]

 

Read 2078 times Last modified on Kamis, 29 Juli 2021 08:32