Admin FMIPA

Admin FMIPA

Quis fringilla quis cursus urna sed sed velit nunc metus condimentum. Et pretium nec magna eros id commodo ligula Phasellus Curabitur wisi. Lacus elit lorem ridiculus vitae tempus eget nibh ut risus et.
31 Juli 2021

(Padang - Fakultas MIPA Unand) Tim Mahasiswa perwakilan Fakultas MIPA Universitas Andalas berhasil membawa pulang medali pada perhelatan Final Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN-MIPA) 2021. Acara yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI tersebut berlangsung pada tanggal 27 – 30 Juli 2021 secara daring.

Fakultas MIPA Unand berhasil memboyong satu medali perunggu untuk kategori keilmuan bidang Fisika, yang dipersembahkan oleh mahasaiswa jurusan Fisika Zahara Zettira, serta satu honorable mention atas nama Nurul Pratiwi dari Jurusan Kimia. Pengumuman pemenang KN-MIPA tersebut dilakukan secara virtual oleh Puspresnas yang dibuka langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud Riset Dikti bapak Asep Sukmayadi.

Medali ini merupakan medali pertama yang pernah diraih Universitas Andalas sepenjang keikutsertaan mereka di KN-MPA atau ON-MIPA dulunya.

Atas prestasi membanggakan tersebut, Wakil Dekan III Fakultas MIPA Unand Dr. Jenizon mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian mahasiswa Fakultas MIPA Unand teresebut.

“ Alhamdulillah, puji syukur kita ucapkan atas prestasi mahasiswa kita ini, semoga dengan raihan prestasi ini bisa menginspirasi dan memotivasi mahasiswa Fakultas MIPA lainnya untuk semakin berprestasi, terlebih, kegiatan kompetisi semacam ini jadi bagian penting dalam pengembangan kompetensi” ucap Jenizon

Dr. Jenizon sekaligus menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh Tim KN-MIPA Fakultas MIPA, terutama mahasiswa dan dosen pembimbing  yang sudah bekerja keras mempersiapkan keikutsertaan di KN-MIPA 2021. Menurut beliau, prestasi ini menjadi bukti bahwa kita tidak boleh menyerah meskipun dalam kondisi pandemi yang serba sulit seperti sekarang ini.

Dalam Final KN-MIPA 2021 ini Fakultas MIPA Unand diwakili oleh 4 orang mahasiswa yakni Zahara Zettira - Jurusan Fisika, Zahwa Vieny Adha – Jurusan Fisika,  Nurul Pratiwi – Jurusan Kimia dan Ikhsan Fachriansyah Putra – jurusan Matematika.

KN-MIPA merupakan ajang kompetisi sains tingkat nasional jenjang pendidikan tinggi yang terdiri dari Fisika, Kimia, Matematika, dan Biologi, yang digelar oleh Puspresnas setiap tahunnya. Kompetisi KN-MIPA 2021 berawal dari seleksi pada tingkat perguruan tinggi kemudian dikurasi hingga tingkat wilayah provinsi dan berakhir di tingkat nasional. Jumlah peserta yang mengikuti seleksi KN-MIPA tahun ini sebanyak 3.838 mahasiswa yang telah mendaftar dari 296 perguruan tinggi se-Indonesia. Seleksi awal peserta pada tingkat perguruan tinggi telah dilakukan pada Februari 2021. Dari hasil seleksi awal ini telah berhasil dijaring 65 peserta dari setiap bidangnya di setiap wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti). Selanjutnya diadakan final kompetisi di tingkat nasional pada 27 hingga 30 Juli 2021. . Pada kompetisi ini dipilih  25 mahasiswa terbaik per bidang dengan perincian: 4 medali emas, 6 medali perak, 10 medali perunggu dan 5 honorable mention.[Alid]

29 Juli 2021

(Padang - Fakultas MIPA) Fakultas MIPA Universitas Andalas menyelenggarakan Workshop Sehari tentang Pemahaman dan Implementasi SPMI dan IAPS 4.0 pada hari Rabu 28 Juli 2021 secara online melalui aplikasi Zoom. Hadir sebagai pemateri pada workshop ini adalah Dr. techn. Marzuki, dosen Jurusan Fisika Universitas Andalas yang sangat berpengalaman sebagai asesor BAN-PT.  

Dekan Fakultas MIPA Prof. Dr. Syukri Arif dalam sambutannya mengatakan bahwa workshop ini diadakan untuk menyamakan pemahaman  terhadap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang selaras dengan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) terutama dari BAN-PT yang telah mengeluarkan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0. Prof. Syukri mengingatkan agar nilai akreditasi jangan menjadi tujuan dalam melakukan penjamianan mutu pendidikan tinggi. “Akreditasi hendaknya hanya menjadi alat, bukan tujuan. Tujuan kita adalah bagaimana kita bisa selalu mengimplementasikan semua yang kita tuliskan di instrumen penilaian tersebut sehingga continuous quality improvement dapat terus berjalan”, tambah beliau.

Dalam paparan awalnya, Dr. techn. Marzuki menyampaikan bahwa penetapan penjaminan mutu bagi seluruh Perguruan Tinggi melalui Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) diatur berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. SPM Dikti ini meliputi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau yang lebih dikenal dengan akreditasi.

Asesor BAN-PT ini menambahkan bahwa SPMI bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi melalui penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, dalam rangka mewujudkan visi serta memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan. Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui SPMI, pada gilirannya akan diakreditasi melalui sistem penjaminan mutu Eksternal (SPME) oleh BAN-PT atau lembaga lainnya secara eksternal. Dengan demikian objektifitas penilaian terhadap pemeliharaan dan peningkatan mutu akademik di suatu perguruan tinggi dapat diwujudkan.

Senada dengan yang disampaikan dekan saat sambutan, Dr. techn. Marzuki juga mengingatkan bahwa kebanyakan perguruan tinggi lebih mementingkan akreditasi atau SPME daripada SPMI.  Beliau menekankan proses SPMI dan SPME ini pada hakikatnya adalah untuk menumbuhkan dan mengembangan budaya mutu di lingkungan institusi. “Jika prodi atau Perguruan Tinggi hanya fokus pada pencapaian nilai akreditasi tanpa memperhatikan sistem penjaminan mutu itu sendiri, maka budaya mutu yang meliputi pola pikir, pola sikap, dan pola prilaku akan sulit terbangun di institusi tersebut”, demikian beliau menambahkan.

Pada sesi selanjutnya, Dr. techn. Marzuki menjelaskan strategi dan implementasi penyusunan dokumen akreditasi program studi yang mengacu pada instrumen baru BAN-PT atau yang biasa dikenal dengan nama IAPS 4.0. Beliau menyampaikan bahwa ada empat prasyarat yang mesti terpenuhi agar sukses dalam mengimplementasikan IAPS 4.0, yaitu (1) memiliki standar yang ditetapkan PT dan melampaui standar nasional Dikti, (2) memiliki SPMI yag bagus, (3) memiliki tracer study dan tingkat kepuasan pengguna yang terlembaga (bukan ad-hoc), dan (4) memiliki sistem informasi manajemen yang baik. “Jika pada instrumen lama penilaian input-proses lebih dominan daripada output-outcome, maka pada instrumen baru ini terjadi perubahan paradigma dimana penilaian input-proses dan output-outcome relatif lebih seimbang,”  jelas beliau.

Workshop sehari ini dihadiri oleh pimpinan fakultas dan jurusan serta tim BAPEM dan GKM dari setiap jurusan di lingkungan Fakultas MIPA Universitas Andalas dan dipandu langsung jalannya oleh Dr. Mahdhivan Syafwan selaku Wakil Dekan I Fakultas MIPA. [Alid]